Senin, 15 Desember 2014

Wajah Hijau Pucat





Sesuai dengan masa kini

Wajah hijau telah menjadi wajah merah

Tembok-tembok pembatas sebenarnya telah lama gembur

tinggal tunggu elusan tangan si patung mulia

yang telah raib,bayangan tanpa jasad


Bintang dibarat dengan hikmahnya di timur

Elusan sentuhan sinarnya lemah dibarat tak terkalahkan ditimur

Duduk si awam dengan mata terpejam

Hanya tau alif dan ba’ saat dulu dibangku madrasah


Wajah-wajah tak berdosa

Murni jernih bilang si dia

Hanya tau dan menempati wadah, tak tau menahu hakikatnya apa.

Atap langit terasa sudah tak sejuk lagi di waktu malam


Tak ada jawaban, doapun terasa sudah tak terijabahkan

Dia bilangg…. Itu yang benar, situ yang durjana .

Bilang saja daku bulu-bulu halus keluar dari pakaian yang tak pernah di setrika ulang

Aren yang ku sadap tak manis lagi ketika berhadapan dengan gula

Tak murni lagi seperti buatan yang di anggap kamil


Geram daku….

Aku bukan tanah bau tak bertuan

Jika saja tembok gembur runtuh dengan sendirinya

Bukan dengan sebab kau duhai maulanaku tercinta…!

0818365843
Share On:

0 komentar:

Posting Komentar

 
;