Sesuai dengan masa kini
Wajah hijau telah menjadi wajah merah
Tembok-tembok pembatas sebenarnya telah lama gembur
tinggal tunggu elusan tangan si patung mulia
yang telah raib,bayangan tanpa jasad
Bintang dibarat dengan hikmahnya di timur
Elusan sentuhan sinarnya lemah dibarat tak terkalahkan
ditimur
Duduk si awam dengan mata terpejam
Hanya tau alif dan ba’ saat dulu dibangku madrasah
Wajah-wajah tak berdosa
Murni jernih bilang si dia
Hanya tau dan menempati wadah, tak tau menahu hakikatnya
apa.
Atap langit terasa sudah tak sejuk lagi di waktu malam
Tak ada jawaban, doapun terasa sudah tak terijabahkan
Dia bilangg…. Itu yang benar, situ yang durjana .
Bilang saja daku bulu-bulu halus keluar dari pakaian yang
tak pernah di setrika ulang
Aren yang ku sadap tak manis lagi ketika berhadapan dengan
gula
Tak murni lagi seperti buatan yang di anggap kamil
Geram daku….
Aku bukan tanah bau tak bertuan
Jika saja tembok gembur runtuh dengan sendirinya
Bukan dengan sebab kau duhai maulanaku tercinta…!
0818365843
0 komentar:
Posting Komentar