Minggu, 01 Februari 2015

Sukses Mulia Dengan Harta,Tahta,Kata dan Cinta (Kepemimpinan)


golddinar


Kesuksesan itu identik dengan harta,tahta dan wanita.  banyak orang mengukurnya dari dua sisi tersebut, memang benar, akan tetapi tidak sedikit kedua hal tersebut sebagai jalan seseorang menjadi gelap mata dan akhirnya terjerumus ke lubang yang salah.

Sukses bukan sesederhana itu, sukses adalah 4 kata yaitu harta, tahta,kata dan cinta, kenapa 4 kata tersebut, karna 4 hal tersebut akan mengantarkan seseorang menjadi mulia, dan mulia itu tidak sederhana, banyak orang sukses tetapi tidak mulia.

Berawal dari kata harta, harta itu memang menjamin orang bisa bahagia, tetapi untuk sebuah harta memerlukan orang yang pantas untuk memilikinya, banyak orang berfikir bekerja dengan sungguh-sungguh, tekun dan fokus pada tujuan hidupnya akan mendapat harta banyak yang nantinya mampu membahagikan hidupnya. Padahal jika anda berfikir ulang sikap seperti itu hanya membuang waktu dan tenaga anda, coba kita sedikit cerdas dalam bersikap, memberi adalah solusinya

Kita mungkin selama ini terlalu naif dengan hati kita, kita berkata membantu sesama adalah hal yang mulia, tetapi amat jarang kita membantu yang pantas di bantu malah kita banyak memberi kepada orang yang tidak pantas di beri, banyak kita memberi untuk mendapat balasan, banyak kita menolong untuk mencari muka demi kepentingan pribadi. Jika tidak percaya mari kita buktikan

Melihat seorang kryawan toko, kebetulan saya adalah mantan pelayan toko sebuah distro dulunya, yang di pikiran kita, kita bekerja keras memeras keringat, itu artinya kita memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, akan tetapi di balik itu semua kita mengharapkan gaji, kita bekerja sesuai dengan apa yang di bagikan bos kita.

sangat jarang kita mau memeberi yang lebih, artinya keluar dari bagian kita untuk mengambil bagian yang lebih banyak. Padahal saya yakin jika bos anda atau bos saya nantinya tau dengan sendirinya bahwa anada adalah karyawan yang suka memberi banyak sudah pasti bos anda akan membalasnya lebih dari yang teman-teman anda lakukan.
heavy_stuff


Kekuatan memberi ada pada loyalitas kita sebagai manusia bukan pada sejauh mana kita memikirkan kepentingan kita, kebalikannya banyak karyawan yang di tendang karna mereka memberi terlalu sedikit, maka balasannya sedikit pula.

Yang kedua adalah tahta, tahta merupakan sesuatu yang strategis untuk di miliki, tak ada bedanya dengan kepemimpinan, Seperti katanya pak alvin dalam salah satu ceramahnya kala membahas tentang kepeimipinan, dia berkata sangat banyak pemimpin selalu di berondong dengan kata “mentang-mentang” kenapa??? 

Jawabannya adalah dia adalah pemimpin yang hanya memikirkan dirinya sendiri. Lebih lanjut dia mengatakan, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang selalu memikirkan kesejahteraan bawahannya, dan menggunakan posisinya dengan memberi manfaat bagi sekelilingnya. banyak pemimpin yang menyalahkan atau menjastis bawahannya orang yang tidak baik, padahal bawahan itu ya tergantung pemimpinnya, boleh jadi anak buahnya tidak baik karna pemimpinnya yang  tidak baik. Anak buahnya setan karna pemimpinnya yang setan.

Jangan sampai seorang pemimpin membuang bawahannya hanya karna bawahannya itu adalah orang yang tidak bisa di perbaiki, yakinlah bhwa di luar san masih banyak orang-orang seperti itu, jadi jika seorang pemimpin menemukan hal yang sedemikian harusnya dia mampu memperbaikinya, bukan malah menggunakan kekuasaannya untuk menyakiti dan menzolimi orang.

Pemimpin sekarang terlalu banyak menggunakan posisinya untuk menindas dan menjajah, suruh itu suruh ini, padahal tugasnya bukan itu akan tetapi bertanggung jawab dengan apa yang melekat dalam dirinya, jadi bisa di katakan pemimpin yang baik adalah pemimpin yang ampu bertanggung jawab atas apa dirinya sendiri perbuat maupun apa yang anak buahnya perbuat.

Yang ketiga adalah kata, kata identik dengan pikiran, intelektualitas maka gunakan pikiran anda untuk berfikir bagaimana anda menghasilkan pemikiran yang bisa berguna untuk orang banyak. Banyak orang pintar menggunakan kepintrannya untuk merugiakan orang, jadi gunakanlah kepintaran anda agar menjadi orang mulia bukan sebaliknya.

Yang terakhir itu cinta. Tebarkanlah cinta kepada siapapun di dunia, manusia itu terlalu banyak sebagai lahan kita menebar cinta, berbuat dengan hatinya bukan melulu logika. Sebagai wujud orang mulia, karna manusia adalah sebaik-baik mahluk yang di ciptakan tuhan.

Malulah anda sebagai pemimpin akan tetapi anda adalah termasuk salah satu orang yang menggunakan kekuasaannya untuk berbuat buruk. Siapkah anda mempertanggung jawabkan akibatnya?? atau anda memiilih menjadi orang mulia dengan memiliki harta, tahta, kata dan cinta untuk senantiasa memberi yang terbaik untuk apa yang di milikinya saat ini.

Saya pernah berfikir bahwasanya kehidupan seorang pemimpin iru sangat menderita dan penuh tekanan,lebih jauhnya sangat kesepian, tetapi hal tersebut bisa terjadi karena banyak faktor, salah satunya karena dia tidak pantas menjadi pemimpin, kedua dia adalah orang yang tidak punya jiwa kepemimpinan, perkataan teman saya lebih parah lagi, untuk apa jadi pemimpin jika tidak mampu di dengar oleh bawahannya.

Share On:

0 komentar:

Posting Komentar

 
;