Selasa, 24 Maret 2015 0 komentar

Pengalaman Magic Perempuan Batu

magic4wall


Resah ku pagi ini,, di tengah rutinitas dan pemboikotan diriku atas dunia hayalan yang amat ku gemari. mati rasanya, kepala pening memikirkan hal yang masih buram.mungkin karna kekhawatiran berlebihan pada seuatu tak jelas di sekitarku.

Ini pasti, ini nyata, dan ini sederhana. seseorang mengatakan untuk wanita seusiaku tak pantas memikirkan hal sedewasa itu, lebih baik memiliki satu hayalan tapi di usahakan agar segera terpenuhi. mimik wajah teman-teman ku juga sama sepertiku, menurutku. murung tak jelas, berpura-pura bahagia dan tersenyum, padahal di hati mereka di penuhi dengan sekelumit masalah ruwet.

Alangkah lebih baiknya jika aku berbagi cerita tentang seorang ahli megic, anggap saja ini cerita untuk memulai membiasakan jariku menulis lagi. dia seorang laki-laki setengah baya dan mempunyai istri, awal perkenalan ku sangat mendadak dan tidak aku kehendaki.

Aku di perkenalkan oleh salah satu teman dekatku,dan salah satu dari sekian banyak temanku yang menyatakan aku seorang wanita yang tengah mengalami depresi berat dan mendekati sakit.. tak tau sakit apa itu namanya. iya .. aku mungkin memang sakit, setiap hariku di warnai ketakutan dan menangis meraung-raung di kos saat tak ada orang yang menemani.

Aku di sarankan untuk pulang ke rumah, di rumah juga lebih parah dari di mataram, tak betah, akupun meradang dan mencari pelarian,, dalam kondisi seperti itu mungkin wajar orang berfikiran aku wanita stres, dan lebih anehnya lagi, aku di vonis kena pelet.. aneh kan.. ohhh dunia ini kejam.

Itu kejadian bulan-bulan kemarin, dalam keadaan seperti itu aku percaya kata-kata orang-orang yang peduli dengan keadaan ku, aku menuruti semua saran mereka, baik yang masuk akal, sampai dengan yang tidak masuk akal. itu ku rasakan benar perubahannya pada diriku, sangat fantastis. dalam waktu sekejap aku menjadi wanita pendiam dan lemah, jauh berbeda dengan karakterku yang keras kepala, aku tiba-tiba menjadi wanita penurut pada laki-laki,

Itu berkat bantuan abang megic, tapi itu tak berlangsung lama, nyatanya pengobatan dengan cara itu membutuhkan proses yang lama,banyak hal yang mesti aku penuhi untuk membayar mahal arti kesembuhan,, kepalaku berangsur-angsur sudah tidak pening lagi, dan aku fokus pada impian ku menjadi penulis, di situlah karya ku lahir, tapi sangat benci untuk ku publikasikan, karna bercerita tentang kehidupan pribadiku.

Aku wanita cantik katanya, tapi siapa bilang kecantikan bagiku tak ada gunanya jika keluarga, dan orang-orang tersayangku sudah tidak lagi  melihatku pada sosok diriku yang sebenarnya. ohh my god tolong aku, aku seketika benci di obati dan benci keseriusan, bagiku semuanya itu menekan dan tidak relevan dengan  prinsip hidupku.

Megic, pada akhirnya akupun menyerah dan tidak mau lagi di obati, aku meninggalkan dokter hatiku dan mendekati orang-orang yang hidup bahagia dengan rutinitas sederhana dan happy tanpa memikirkan hidup ruwet, yang terpenting di jalani dan berusaha untuk berbahagia.




Tidak ada manusia suci yang tidak punya masa lalu dan tidak ada manusia kotor yang tidak mempunyai masa depan.. keren kan kata-katanya mantan salah seorang teman yang ikut-ikutan jadi penasihat pribadiku.

Banyak pendapat yang seharusnya ku saring, tapi alangkah bodohnya aku, semua ku terima dengan hati terbuka, karna memang hatiku pada saat itu sedang mati, tak berfungsi, aku rasa jika hati sudah dalam keadaan tidak bisa merasakan apa-apa, mustahil otak itu bisa berfikir rasional, ujung-ujungnya semua orang yang mendekat di anggap baik dan tidak berniat jahat kecuali hanya sebatas menolong.

Dan ketika emosiku memuncak dan tidak tahan dengan pikiran keadaan ku sendiri, aku melampiaskannya pada orang-orang tadi, orang baik dan menolongku, KATANYA. taunya saat aku seperti itu mereka malah mencaci balik dan menyalahkan aku. katanya aku orang yang tidak tau diri dan Noak, tidak mau mendengarkan kata orang lain.

Padahal aku sudah lakukan semua syarat dan aturannya. aku kena pelet mantan pacarku dan di tinggalkan bersama pacarnya yang baru.. SADISSS bukan..??  padahal itu masalah ssederhana, tapi kenapa di besar-besarkan, dan malah membuatku ketakutan. dan pada saat sakit malah di caci balik.  ah lucunya. 

Secara rasional, dalam putus memutuskan hanya butuh waktu untuk melupakan, mungkin sebulan dua bulan, tiga bulan atau bahkan lebih, itu tidak jadi soal, dari pada harus menjalani pengobatan yang tidak wajar seperti itu. aku menyesal..

martinmeigel

Dan pada akhirnya, ketika semua orang-orang itu pergi dan mantan pacarku menghilang, aku bisa hidup dengan pemikiran baru dan jiwa baru. akupun pulang meminta doa restu dari bundaku.. tak ada yang lain. hanya tuhan tempat layak untuk berlindung dan meminta pertolongan, bukan pada manusia. kalaupun ada itu hanya sebagai perantara. 

Buatmu para pembaca yang mungkin pernah mengalami kasus sama sepertiku, pelajarannya adalah jangan mudah percaya, stres itu datangnya dari setan. dan ketenangan itu datangnya dari allah swt. 

Buktinya sekarang aku berada pada fase pendewasaan,, dan pola pemikiran ku berubah, hidup itu cuma sekali dan tidak patut untuk di sia-siakan, berbahagialah, siapa tau besok kamu sudah tiada. ok.


 
;