Kabar menggembirakan datang dari speker masjid at-taqwa dasan rumbuk kabar, akan datangnya malam peringatan maulid Nabi Muhammad saw, yang membuat sumringah senyum anak-anak kecil yang tengah bermain kelereng di halaman rumah Siti Rumanah.
Ee nteh-nteh pade ulek, gin ne pada gorok manok wah inan te ne,,,!! (bahasa rumbuk asli) salah satu anak laki-laki mengajak teman-temannya yang lain menyudahi permainan.,sudah dekat malam peringatan maka yang menjadi puncaknya adalah kedatangan penyayi kasidah terkenal di Lombok timur.
areaberita.blogspot.com |
Nasib : ngumbe ongkan te adek te
tegitak sekedik sik sumaiah ahh? (gimana
caranya biar dilihat sama sumaiah ya?
Sirojudin : Mule mek sik licik
lamun te wah dencot setoek, te taok ke dirik te lok sekenik.( memang licik
kamu, sudah lumpuh, nadak tau diri,kamu ini!)
Wildan : wah wah ke besual, ne ku
pada ajar anta,(sambil berbisik) (sudah sudah sini ku ajarin)
Sumaiah turun dari dokar lengkap beserta penyayi suara satu dan suara dua, grogi, dan keringat dingin keluar dari pori-pori ketiga tiga mereka.
Jurus pertama, diambilnya potongan bata oleh wildan, lalu
dengan gaya khas bongkoknya dia menggaris jalan yang akan di lewati sumaiah,
“ minggir sedikit mbak,minggir sedikit sebentar saja mbak,
lagi garis lapangan jadi batas tempat parkir tamu” ucap wildan sambil menggeser geser pantatnya
di antara kaki sumaiah.
Lalu menyambut sirojudin yang buta sebelah dari ujung garis
dengan suara lantang dan sedikit pamer agar dilirik sumiyah “ garisnya agak
bengkok will cobak papahang ye sekedik,agak bengkok ke kanan” ujarnya sambil
mengedipkan mata kejesnya.
Tak mau kalah Nasib melangkahi
dari belakang pundak Sirojudin, “alah masak garis parkir tidak bermutu seperti
ini” diseret kaki lumpuhnya untuk menghapus garis yang di buat wildan.
Sumaiyah tersipu malu di goda oleh ketiga lelaki tanpan
tanpa terlihat cacatnya.
0 komentar:
Posting Komentar